Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal dan Memahami Jurnal Penyesuaian, Fungsi, Contoh, serta Penjelasannya


Mengenal dan Memahami Jurnal Penyesuaian, Fungsi, Contoh, serta Penjelasannya

Apa itu Jurnal Penyesuaian?

Jurnal penyesuaian (adjustment) adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang bertujuan untuk menyesuaikan saldo akun-akun yang masih bersifat sementara. Dengan dilakukannya penyesuaian maka saldo akun-akun tersebut nantinya akan mencerminkan keadaan atau kondisi yang sebenarnya dalam laporan keuangan.

Lalu, Apa Fungsi Jurnal Penyesuaian?

Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa jurnal penyesuaian memiliki fungsi yaitu :
1) agar akun nominal yaitu, pendapatan dan beban dapat diakui di suatu periode yang akan menunjukkan kondisi yang sebenarnya;

2) menghitung dan mengetahui jumlah pendapatan dan/atau beban yang sebenarnya pada periode terkait, sehingga akun rill yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas juga dapat menunjukkan kondisi yang sebenarnya; dan

3) menetapkan pencatatan saldo pada buku besar di akhir periode sehingga akun nominal dan akun rill telah menunjukkan kondisi yang sebenarnya.


Contoh Jurnal Penyesuaian 

Secara umum, akun-akun yang memerlukan penyesuaian diantaranya terdapat tujuh akun, yakni :

1) Perlengkapan (Supplies)

Perlengkapan yang benar-benar sudah digunakan oleh perusahaan dalam menunjang kegiatan usahanya harus diakui dan dicatat sebagai Beban Perlengkapan, melalui jurnal penyesuaian sebagai berikut :

 

Contoh Kasus :

Dalam Neraca saldo per 31 Juli 2021, terdapat akun perlengkapan kantor sebesar Rp 1.000.000,-. Dimana perlengkapan kantor tersebut diketahui dibeli pada tanggal 3 Juli 2021. Saat dilakukan pemeriksaan, perlengkapan kantor yang masih tersedia sejumlah Rp 400.000,-. Artinya, perlengkapan yang telah terpakai selama bulan Juli 2021 sejumlah Rp 600.000,-. Maka pencatatan ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada 31 Juli 2021 adalah sebagai berikut :

2) Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)

Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses) adalah beban yang dibayarkan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu, yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Sebenarnya ada dua metode pendekatan pencatatan, yaitu : 1) Pendekatan Neraca (Harta); dan 2) Pendekatan Laba/rugi (Beban).  Namun umumnya pendekatan neraca yang sering digunakan, maka dari itu dalam artikel ini kita akan membahasnya pada pendekatan neraca (harta). 

Pada saat membayar dicatat sebagai beban dibayar dimuka.


Jurnal Penyesuaian pada akhir periode akuntansi


Contoh Kasus :

Pada tanggal 1 Agustus 2021, dibayar premi asuransi untuk 2 tahun sejumlah Rp 12.000.000,-.

Diminta : 
a) Butalah jurnal umum (1 Agustus 2021); dan
b) Butalah jurnal penyesuaian (31 Desember 2021)

Penyelesaian :
a) Jurnal umum (saat membayar tanggal 1 Agustus 2021)



b) Jurnal penyesuaian (31 Desember 2021)

Jumlah yang telah menjadi beban = jumlah yang telah dipakai
Waktu yang telah dipakai = 1 Agustus 2021 s.d. 31 Desember 2021 = 5 Bulan
Jumlah yang dipakai per bulan nya = Rp 12.000.000 : 24 bulan = Rp 500.000 per bulan
Jumlah yang telah menjadi beban = 5 (Bulan) x Rp 500.000 = Rp 2.500.000

Sehingga, jurnal penyesuaiannya pada akhir periode adalah :


3) Beban Yang Masih Harus Dibayar

Beban Yang Masih Harus Dibayar (utang beban) adalah beban yang belum dibayarkan oleh perusahaan, tetapi sudah menjadi beban bagi perusahaan karena perusahaan sudah menggunakan manfaat nya sehingga menjadi utang beban bagi periode yang bersangkutan.

Contoh jurnal penyesuaiannya :


Contoh Kasus :

Pada Tanggal 30 September 2021, terdapat beban yang masih belum dibayarkan sebagai berikut :
Beban Gaji                                  Rp  25.000.000
Beban Air, Listrik, dan Telepon  Rp      900.000
Beban Kebersihan                       Rp      150.000 +
Total                                           Rp 26.050.000

Maka jurnal penyesuaiannya (30 September 2021) sebagai berikut :


4) Pendapatan Diterima Dimuka (Deferred Revenue)

Pendapatan Diterima Dimuka (Deferred Revenue) adalah pendapatan yang telah diterima (uangnya oleh perusahaan), tetapi perusahaan belum memberikan/menyelesaikan pekerjaannya kepada pelanggan. Sebenarnya ada dua metode pendekatan pencatatan, antara lain : 1) Pendekatan Neraca (Harta); dan 2) Pendekatan Laba/rugi (Beban). Umumnya, pendekatan neraca yang sering digunakan, maka dari itu kita akan membahasnya pada pendekatan neraca (harta).

Pada saat menerima dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka (utang pendapatan).


Jurnal penyesuaian mencatat jumlah yang telah menjadi pendapatan bagi perusahaan pada periode yang bersangkutan sejumlah yang telah terpakai.


Contoh Kasus :

Pada Tanggal 1 September 2021 diterima pembayaran sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp 15.000.000,-. 

Diminta :
a) Buatlah jurnal umum (1 September 2021); dan
b) Buatlah jurnal penyesuaian (31 Desember 2021)

Penyelesaian :
a) Jurnal umum (saat menerima tanggal 1 September 2021)


b) Jurnal penyesuaian (31 Desember 2021)

Jumlah yang telah menjadi pendapatan sebesar jumlah yang telah terlewati (kadaluwarsa), yaitu : 1 September 2021 s.d. 31 Desember 2021 = 4 Bulan. 
Jumlah (sewa) yang dipakai per bulan : Rp 15.000.000 : 12 bulan = Rp 1.250.000 per bulan
Jumlah yang telah menjadi pendapatan : 4 Bulan x Rp 1.250.000 = Rp 5.000.000

Sehingga, jurnal penyesuaiannya pada akhir periode adalah :



5) Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Unearned Revenue)

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Unearned Revenue) adalah suatu keadaan atau kondisi dimana pekerjaan telah diselesaikan tetapi uangnya belum diterima, atau sering disebut sebagai piutang pendapatan. Jurnal penyesuaiannya :



Contoh Kasus :

Pada Tanggal 30 April 2021, masih harus diterima sewa kendaraan yang masih belum dibayar sejumlah Rp 8.000.000.

Maka jurnal penyesuaiannya adalah :



6) Taksiran Piutang Tak Tertagih

Taksiran Piutang Tak Tertagih digunakan untuk memperkirakan kemungkinan akibat kerugian atas tak tertagih nya piutang perusahaan.

Jurnal Penyesuaiannya :


Contoh Kasus :

Dalam Buku Besar PT Whardana per 31 Desember 2021 terdapat akun sebagai berikut :
Pendapatan Penjualan        Rp 90.000.000
Retur Penjualan                 Rp  2.000.000  
Potongan Penjualan           Rp  2.500.000

Dari data diatas, diperkirakan besarnya piutang tak tertagih sebesar 1% dari Penjualan Bersih.

1% x Penjualan Bersih = 1% x (Rp 90.000.000 - Rp 2.000.000 - Rp 2.500.000) = Rp 855.000,-

Maka jurnal penyesuaiannya adalah :



7) Penyusutan/Depresiasi Aset Tetap

Aktiva tetap dicatat sesuai dengan harga perolehan, sedangkan beban penyusutan adalah penurunan atas nilai suatu aktiva tetap yang digunakan perusahaan. Umumnya penyusutan dilakukan setiap akhir periode melalui jurnal penyesuaian :


   

Contoh Kasus :

Terdapat informasi pada periode Desember 2021, mengenai beban penyusutan atas peralatan kantor sebesar Rp 12.000.000,-. 

Maka jurnal penyesuaiannya adalah :




Posting Komentar untuk "Mengenal dan Memahami Jurnal Penyesuaian, Fungsi, Contoh, serta Penjelasannya "